Welcome to the SenSEI '10 mini site !

Selamat datang di mini site SenSEI (SEcoNd Smart EI), angkatan kedua Smart Ekselensia Indonesia. Mini site ini berisi segala aktivitas SenSEI yang telah menjadi alumni di SMART EI. All about SenSEI !

Selasa, 27 Juli 2010

Mars SMART Ekselensia Indonesia


Teman-teman SenSEI, Jiwa dan raga kita memang telah lepas dari LPI. Namun, lagu kebanggaan kita, Mars SMART Ekselensia Indonesia, Jangan kalian lupakan, dan dendangkan di hati kalian selamanya.

Sabtu, 24 Juli 2010

Testimoni dari Anak ITB

Saya sengaja menulis kembali testimonial di Buku Tahunan dari teman kita yang menjadi perawakilan SenSEI di ITB satu-satunya, Gelfi. Entah kenapa, tulisan ini menurut saya sangat berarti. Ini dia...


Akhir Juli 2005 adalah awal dari skenario panjang ini. Tiada batak, minang, melayu, sunda, jawa, dan bugis. Semua berbaur menjadi satu resam, bernama SMART Ekselensia Indonesia. Setiap anak datang ke bangunan menjulang nan berselembayung ini membawa marwah daerah di pundak dan tuah orang tua di dada.

Kamis, 08 Juli 2010

Paviliun LPI, Tempat 'Pengungsian' SenSEI

Desas desus pemindahan anak-anak SenSEI dari asrama lantai 4, Daarus Sa'adah sudah terdengar sejak lama. Seperti tradisi, anak kelas 5, tahun terakhir, beberapa bulan sebelum wisuda akan 'diungsikan' agar bisa ditempatkan oleh adik kelas 4. Sedangkan asrama kelas 4 akan ditempati oleh anak kelas 3. Begitu seterusnya. Berhubung Wisuda SenSEI diadakan setelah kedatangan Siswa baru SMART EI, maka

Trashic SenSEI namanya 'RECYCLE BIN'

Recycle bin merupakan founding father berkibarnya Trashic di SMART EI. Tim ini dibentuk pada bulan Juni 2007, dengan nama awal The Oupheels. Dengan beranggotakan tujuh orang yang terdiri dari Fadyan Hilman sebagai melodi, Floren, Agung, Rifki, Malik, Imam Hadi, dan Igil, The Oupheels pun mencoba untuk menjejali aliran musik alternatif peduli lingkungan ini

'Nongkrong' di Loteng Paviliun LPI

Dua bulan lagi, SenSEI akan meninggalkan sekolah tercinta. SMART Ekselensia Indonesia. Berbagai aktivitas dilakukan agar mengenang masa-masa terakhir di sekolah tercinta. Salah satunya, nongkrong di loteng paviliun LPI. Begini ceritanya. SenSEI yang telah 'diungsikan' ke paviliun LPI merasa sedikit bosan karena tidak ada aktivitas yang berarti(sebelum ada TV). Muncullah ide untuk